IDEN
Jumlah BMT Berkontribusi Jadikan Keuangan Syariah Indonesia Nomor Satu di Dunia
22 November 2019

JAKARTA, KNKS - Dalam Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019, Indonesia menempati peringkat pertama keuangan Syariah di dunia. Direktur Eksekutif Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mengungkapkan, salah satu penyebab Indonesia bisa jadi nomor satu adalah jumlah lembaga keuangan syariah terbanyak di dunia.

Lebih rinci, ia menerangkan, jumlah lembaga keuangan syariah terbanyak berasal dari Baitul Maal wa Tamwil (BMT) di Indonesia mencapai lebih dari lima ribu.

"BMT nyatanya mendukung Indonesia mempunyai peringkat yang tertinggi di dunia karena jumlahnya. Ini sesuatu yang harus kita pertahankan, kita jaga bahwa BMT itu menjadi satu bagian yang kuat dalam pengembangan keuangan ekonomi syariah dan pengembanagm UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia,” jelasnya menegaskan, dalam Indonesia Islamic Microfinance Forum, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (20/11).

Dalam acara yang diselenggarakan KNKS tersebut, Ventje menambahkan, jumlah BMT di 2018 relatif tidak berkurang, namun hanya peringkat keenam. Hal itu lantaran kurangnya informasi yang diterima Cambridge Institute of Islamic Finance mengenai keberadaan keuangan mikro syariah yang di dalamnya ada BMT. 

Dengan terjalinnya hubungan yang baik, KNKS bisa memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan fakta yang ada di Indonesia. Sehingga data yang diterima Cambridge Institute of Islamic Finance akurat.

Lebih lanjut, Ventje memaparkan, hal lain yang membuat Indonesia menempati peringkat pertama adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang menunjukkan keberpihakannya kepada ekonomi dan keuangan syariah yang sangat kuat.

Salah satu bentuk kebijakan tersebut adalah dengan mendirikan KNKS yang dipimpin sendiri oleh Presiden, di wakili oleh Wakil Presiden, dan terdiri dari kelompok 10 Dewan Pengarah.

Kemudian, yang membuat peringkat Indonesia meroket adalah adanya Masterplan Ekonomi Syariah 2019-2024. Dalam masterplan disebutkan tidak hanya pengembangan industri halal, tapi juga UMKM melalui keuangan syariah dan proses digitalisasi menjadi tiga pilar utama dan berkaitan dengan BMT. Ke depannya BMT merupakan bagian dari proses digitalisasi.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya