IDEN
Hadapi Pasar Global, UMKM Harus Susun Strategi
21 November 2019

JAKARTA, KNKS - Saat ini, perkembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), produk halal, halal services dan sejenisnya di Indonesia, harus memerhatikan strategi ke depan untuk menghadapi pasar global. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS, Afdhal Aliasar dalam menyikapi penandatangan MoU antara KNKS bersama Dubai Islamic Economic Development Center (DIEDC), Jakarta, Kamis (14/11)

"Harapan kami UMKM kita bisa menciptakan barang yang memang kualitasnya bisa menembus pasar global kemudian secara produksi kuantitasnya juga bisa ekonomis, dan kontinuitasnya pada saat dibutuhkan dia memang selalu ada," ungkap Afdhal. Ia juga berpendapat bahwa dengan cara inilah UMKM mampu naik kelas, alasannya, sertifikasi halal di Indonesia sudah diterima di negara Arab di kawasan teluk (GCC), yang akan mempermudah membawa produk Indonesia ke pasar global.

Seperti diketahui, KNKS tidak hanya bergerak dalam sektor keuangan syariah. Wapres Ma'ruf Amin mengutarakan, KNKS sudah jauh bergerak mendorong ekonomi syariah berkembang. Ekonomi syariah berpotensi menjadi arus baru dalam pengembangan ekonomi di Indonesia.

Afdhal melanjutkan, KNKS terus belajar mengenai pentingnya kolaborasi dengan pemain global. Salah satunya Dubai yang dianggap sebagai salah satu pemain terkemuka di dalam ekonomi syariah. "Jadi DIEDC itu sudah lahir duluan mungkin sekitar 10 tahun lalu sebelum KNKS ada, nah, kami melihat ada beberapa strategi yang mungkin ke depan kita bisa kerjasamakan antara Indonesia dengan Dubai, khususnya untuk membuka pasar global tadi," pungkas Afdhal.

Sementara CEO Dubai Islamic Economic Development Center (DIEDC), Abdulla Mohammed Al Awar dalam pidatonya mengatakan kegembiraannya berpartner dengan negara Indonesia. "Indonesia merupakan key partner, dan DIEDC juga sangat gembira sekali bekerja sama dengan KNKS, karena apa yang dilakukan KNKS serupa dengan apa yang dilakukan dengan kami di Dubai," ujar Abdulla. 

Menurut Abdulla potensi ekonomi kedua negara sebagai negara yang sama-sama didominasi muslim, memiliki potensi yang sama besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi islam di Dunia."Saya percaya integrasi adalah kunci di mana pemerintah, Bank Indonesia, bekerja bersama sehingga menjadi konektifitas dalam semua sektor lintas batas," ujar Abdulla.

Penulis: Romy Syawal, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya