IDEN
Pengalaman Jepang Mengembangkan Industri Halal
20 November 2019

JAKARTA, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menjadi mediator antar bangsa dalam helatan Road To Hijrahfest 2020 di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), JCC, Sabtu (16/11).

Yukari Sai adalah seorang Asisten Profesor untuk Program Studi Lanjutan Islam, Universitas Waseda, Jepang yang menjadi pembicara mewakili Profesor Toshio Endo dari Japan Muslim Association.

Dengan mengangkat tema kenapa halal menjadi penting di Jepang, Yukari Sai menjelaskan bahwa di negara dengan julukan matahari terbit tersebut, Pemerintahnya sangat mendukung menciptakan lingkungan yang kondusif tentang industri halal.

"Ekosistem yang dibangun adalah wisata alam dan juga makanan halal dan yang berkenaan dengan ekosistem halal, pemerintah Jepang sangat mendukung untuk ikut mengembangkan," terang Yukari Sai.

Dari data, Yukari menceritakan bahwa populasi muslim di Jepang dan Indonesia sebagai negara populasi tertinggi dari negara-negara lainnya. "Populasi di Jepang dengan estimasi mencapai 163,000 muslim, dan tahun ini, Indonesia sudah mencapai 32,995 muslim, sedangkan pakistan 13,216, bangladesh 10,926, Malaysia 5,482, Turki 4,532, dan Iran 3,927," ungkap Yukira.

Yukari juga menjelaskan bagaimana industri restoran halal di Jepang, mulai dari pelayannya yang harus muslim, bumbu masak, peralatan makan seperti piring, sendok, garpu dan hingga restorannya pun harus sudah bersertifikat halal dilabeli oleh Nippon Asia Halal Assosiation (NAHA). "Dan tentu saja restoran tersebut tidak akan menjual sake," ujar Yukari.

Acara berlanjut hingga ke sesi tanya jawab, pengunjung yang dihadiri mulai dari pelajar, para santri hingga masyarakat umum antusias dalam memberikan pertanyaan. Output dari acara ini diharapkan kita dapat melihat pengalaman Jepang dalam mengembangkan industri halal dan muslim friendly.

Penulis: Romy Syawal, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya