IDEN
KNKS Inisiasi RPS Prodi Ekonomi Islam, Lima Mata Kuliah Tahap Finishing
01 October 2019

Jakarta, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menginisiasi pembuatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 10 mata kuliah inti program studi (prodi) ekonomi Islam.

Kepala Divisi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Keuangan Syariah KNKS M. Soleh Nurzaman mengatakan dari 10 mata kuliah, sudah dibuat draft lima mata kuliah yang sedang memasuki tahap akhir atau finnishing hingga dua minggu ke depan.

Lima mata kuliah yang memasuki tahap akhir itu adalah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Pengantar Ekonomi Islam, Makro Ekonomi Islam, Ekonomi Pembangunan Islam, dan Ekonomi Moneter Islam.

Direncanakan kelima mata kuliah itu rampung saat Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Four Points by Sheraton, 27-28 September 2019. Namun tim penyusun mempertimbangkan lain, masih diperlukan penyelesaian akhir.

“Setiap penyusun mempunyai pertimbangan-pertimbangan berdasarkan pengalaman mereka yang mereka miliki terkait dengan konten-konten pembelajaran di setiap mata kuliah. Akhirnya, dicatat beberapa masukan ketika FGD, draft-nya ternyata masih harus dimatangkan kembali. Secara virtual akan ada tim kecil di tiap mata kuliah untuk merumuskan lima mata kuliah tersebut,” papar Nurzaman, Senin (30/9).

Setelah lima mata kuliah ini rampung, lima mata kuliah lain akan dibahas, yakni Mikro Ekonomi Islam, Akuntansi Syariah, Ayat dan Hadits Ekonomi, Fiqih Muamalah, serta Ushul Fiqh dan Qawaid Fiqhiyyah.

Hasil dari penyusunan ini, nantinya akan melahirkan buku yang isinya adalah standar kualifikasi minimal kurikulum program studi ekonomi Islam di Indonesia. Berasal dari elaborasi kurikulum di setiap 10 universitas yang merupakan tim penyusun.

Kemudian juga mengandung metode pembelajaran, arahan lulusan prodi, dan kemampuan yang dimiliki. Hal itulah yang nanti akan KNKS sampai ke seluruh kampus yang memiliki prodi Ekonomi Islam di Indonesia.

Sebagai informasi tim penyusun berasal dari 10 perguruan tinggi program studi ekonomi Islam yang dinilai paling berkompeten. Mereka adalah Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, STEI Tazkia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Ar-Raniry, UIN Sunan Kalijaga, dan Universtitas Islam Indonesia.

Penulis: Aldiansyah
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya