IDEN
Pelatihan BMT 4.0 di Solo Jawa Tengah
06 February 2023

Jakarta, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyelenggarakan pelatihan Sosialisasi Baitul Maal wat-Tamwiil (BMT) 4.0 di Hotel Assalam Syariah Solo, Jawa Tengah. Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan program prioritas nasional KNEKS yaitu “BMT 4.0 : Tranformasi Digital dan Sustainabilitas”. Pelatihan ini diikuti oleh 35 perwakilan dari berbagai pondok pesantren yang sudah memiliki BMT di bawah naungan Hebitren Solo Raya.

Acara dibuka oleh Deputi Direktur Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) KNEKS, Bagus Aryo. Dalam sambutannya, Bagus menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh KNEKS setelah sebelumnya pelatihan yang sama telah terselenggara diwilayah Jawa Barat, Aceh, Sumatera, dan juga Lampung. 

Lebih lanjut Bagus menerangkan bahwa saat ini jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) jumlahnya mencapai 66 juta usaha, dan 60 juta diantaranya merupakan usaha mikro. Presentase penyerapan tenaga kerja pada sektor UMKM mencapai 97%, Sedangkan kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) adalah 61%. Dengan angka-angka tersebut maka UMKM menjadi tumpuan hidup mayoritas bangsa Indonesia. Diharapkan setelah selesai acara pada hari terakhir, peserta mampu menerapkan hasil pelatihannya di masing-masing BMT.

Setelah dibuka secara resmi, Eka Jati selaku Deputi Direktur Inklusi Keuangan Syariah KNEKS memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai prospek masa depan BMT di Indonesia. Dia memberikan motivasi kepada para peserta pelatihan tentang peluang pemanfaatan ekosistem ekonomi yang ada di pesantren sebagai modal untuk membangun kemandirian. Apabila pengelolaanya dilakukan secara profesional dan didukung dengan inovasi serta perencanaan yang baik, maka ketergantungan ekonomi terhadap pihak luar bisa diatasi.

Eka menambahakan bahwa implementasi dari hasil pelatihan ini diharapkan dapat memberikan output yang bermanfaat bagi BMT maupun koperasi syariah di wilayah Solo Raya. Setelah acara akan dilakukan kegiatan monitoring secara virtual untuk mengevaluasi perkembangan masing-masing BMT.

Selanjutnya, sambutan dari Ketua Hebitren Solo Raya KH. Lasdi Miftahulhuda menerangkan tentang bagaimana mengonsolidasi pondok pesantren agar dapat bekerja sama dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang berbasis pemberdayaan umat. Kemandirian ekonomi pesantren dapat ditingkatkan melalui hadirnya berbagai lembaga keuangan syariah di pesantren. Salah satunya adalah keberadaan BMT (Baitul Maal wat Tamwil) di pesantren.

Dia juga menjelaskan manfaat BMT di pesantren adalah untuk mengembangkan  perekonomian pondok pesantren, memperkuat perekonomian umat, membantu orang yang membutuhkan dana, dan masih banyak lagi manfaat lainnya yang mendorong peningkatan ekonomi pesantren dan ekonomi masyarakat sekitar pesantren.

Mendirikan BMT tidaklah mudah karena pesantren perlu menyiapkan beberapa hal seperti modal; sumber daya manusia; perhitungan yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga dampak terhadap perekonomian itu sendiri; dan tata kelola yang baik. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan kerjasama berbagai pihak untuk menghadirkan BMT yang efektif di pesantren yang berbeda. Dengan hadirnya BMT di pondok pesantren diyakini program kemandirian ekonomi pesantren akan dapat berjalan lebih lancar dan hasilnya akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penguatan perekonomian nasional. 

Di era modern ini, digitalisasi sangat penting bagi kelangsungan pengembangan BMT. Dengan adanya digitalisasi, BMT akan lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan pasar. Permasalahan-permasalahan yang kompleks akan semakin cepat diselesaikan menggunakan teknologi yang terintegrasi.

Ke depannya, badan usaha seperti koperasi akan tersambung ke dashboard pengawasan Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mempermudah pengawasan dan transparansi birokrasi. Penerapan hal tersebut dilaksanakan secara bertahap dimulai dengan mewajibkan koperasi yang masuk ke KUK 3 dan KUK 4.

Dengan adanya pelatihan BMT 4.0, diharapkan BMT maupun koperasi syariah dapat memaksimalkan kiprahnya di garda terdepan dalam memberdayakan pengusaha mikro serta bisa memaksimalkan kontribusinya dalam perbaikan ekonomi nasional.

Penulis: Dimas Yuda Firmansyah, Neysa Khairina Nursaid
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain

Berita Lainnya