IDEN
5 Tantangan Indonesia Kembangkan Ekonomi Syariah
15 September 2019

SURABAYA, KNKS – Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi Syariah, namun menurut skor Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 2017 peringkatnya pada level dunia masih jauh tertinggal dari negeri Jiran, yakni peringkat ke-10.

Kamis (12/9), Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Sutan Emir Hidayat, dalam kesempatannya sebagai narasumber di Acara Seminar Nasional bertajuk “Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekonomi Syariah Indonesia”, memaparkan ada 5 tantangan Indonesia dalam mengembangkan Ekonomi Syariah.

“Hanya tiga sektor industri halal Indonesia yang masuk 10 besar. Berdasarkan GIEI 2017, ada Halal Travel, Modest Fashion, dan Islamic Finance,” kata Emir.

Hal tersebut menunjukkan Indonesia masih belum dapat mengoptimalkan besarnya potensi yang dimiliki untuk mengembangkan ekonomi syariah. Dalam pengembangan ekonomi Syariah Indonesia, Emir menyebutkan terdapat 5 tantangan.

“Ada 5 tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah, yaitu rendahnya dukungan keuangan Syariah pada industri halal, belum adanya bank Syariah yang memiliki aset Buku 4, masih kurangnya SDM ekonomi Syariah yang mumpuni, terakhir kapasitas riset dan pengembangan yang masih rendah,” jelas Emir.

Sekitar lebih dari 200 peserta yang hadir adalah berasal dari kalangan mahasiswa dan dosen dari Program Studi Ekonomi Islam, Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

 

Penulis: Annissa Permata dan Sumayyah
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya